Sebagai pebisnis atau marketer, pertanyaan tentang "bagaimana cara menghasilkan keuntungan lebih besar atau pasar lebih luas" seringkali menjadi tantangan yang terus dihadapi. Apalagi, di dunia modern saat ini, persaingan bisnis menjadi lebih ketat. Untuk itu, diperlukan strategi digital marketing yang inovatif dan efektif agar bisnis bisa bersaing untuk mengenalkan produk atau layanan mereka.
Inilah mengapa, kini banyak sekali bisnis yang beralih menggunakan media marketing digital untuk mengikuti customer behaviour yang sudah semakin modern dan digital. Mulai dari menggunakan sosial media, SEO, hingga Google Ads. Tentunya, masing-masing channel memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Tapi jika soal leads generation yang paling cepat, kampanye Google Ads dapat menjadi salah satu opsi yang menjanjikan untuk dicoba. Pasalnya, tidak hanya memiliki hasil visibilitas yang lebih cepat, Google Ads juga bisa membantu bisnis untuk menyasar consumer dengan lebih spesifik/targeted.
Nah, jika Anda ingin menggunakan strategi Google Ads lead generation untuk bisnis Anda, yuk simak penjelasan selengkapnya di bawah ini!
Ada beberapa alasan yang membuat iklan Google Ads cukup efektif untuk leads generation, di antaranya seperti:
Meskipun Anda juga bisa melakukan targeting audience pada SEO dengan penentuan keywords, tapi kemampuan targeting audiens pada Google Ads jauh lebih presisi. Pasalnya, dengan Google Ads, Anda dapat menargetkan audiens berdasarkan demografi/interest/lokasi tertentu.
Dengan kelebihan satu ini, kemungkinan untuk menjangkau orang-orang yang relevan dan mungkin tertarik dengan produk/servis menjadi lebih besar. Tentunya fitur ini sangat bermanfaat dalam Google Ads B2B lead generation strategy.
Kelebihan lain dari Google Ads adalah mendapatkan visibilitas di SERP dengan instan/cepat. Hal ini tentu jauh berbeda jika dibandingkan SEO yang memerlukan waktu berbulan-bulan untuk mencapai halaman pertama SERP.
Return of investment bisa diartikan sebagai tingkat pengembalian investasi/effort yang kita lakukan untuk sebuah investasi. Dalam kata lain, ROI biasanya digunakan untuk mengukur seberapa efektif suatu investasi menghasilkan keuntungan.
Lantas, bagaimana Google Ads membantu memaksimalkan ROI? Google Ads bisa membantu memaksimalkan ROI dengan menyediakan data iklan yang disediakan, mulai dari jumlah klik, impresi, konversi, hingga ROI. Dengan begitu, kita bisa tahu apakah strategi yang digunakan menghasilkan konversi yang baik atau tidak.
Setelah memahami kelebihan menggunakan lead generation with Google Ads, mari kita bahas lebih lanjut bagaimana platform ini dapat dimanfaatkan secara efektif untuk menghasilkan lead berkualitas.
Salah satu kelebihan Google Ads adalah bisa menyasar audiens secara spesifik/ditargetkan sesuai demografi/interest/lokasi tertentu. Inilah mengapa, agar keberhasilan google ads lead generation campaign lebih besar, perlu ada riset mendalam seputar calon pelanggan Anda. Bagaimana perilaku online-nya, demografinya, minat, atau customer journey mereka.
Untuk mendapatkan data tersebut, beberapa cara yang bisa Anda gunakan adalah dengan menggunakan alat survey online, media sosial, atau bahkan data internal dari hasil penjualan atau sistem CRM.
Google Ads lead generation strategy yang selanjutnya adalah dengan menentukan kata kunci yang tepat untuk Ads. Sebagai bantuan, Anda dapat menggunakan keyword research tools seperti Google Keyword Planner, SEMrush, Ubersuggest atau keywords research tools lainnya.
Lagi-lagi, agar strategi campaign berhasil, Anda harus benar-benar menentukan kata kunci Ads dengan matang. Misalnya, tentukan dulu di awal, apa yang ingin dicapai dari kampanye ini? Apakah untuk generate sales atau brand awareness saja? Dengan begitu, Anda dapat menentukan jenis kata kunci yang digunakan, apakah yang bersifat informasional atau transaksional.
Selain itu, Anda juga bisa memulai riset kata kunci dengan menulis daftar keyword yang relevan dengan bisnis Anda. Jika Anda menggunakan Google Search Console pada website Anda, penentuan kata kunci ini bisa juga didasarkan pada data kueri yang terekam di Google Search Console.
Bayangkan bahwa ada user yang sedang mencari sebuah produk di Google. Kemudian muncul beberapa Ads untuk kata kunci tersebut. Di antara banyaknya kompetitor, bagaimana cara kita agar terlihat paling menarik bagi calon konsumen?
Nah, salah satu cara yang bisa kita lakukan dalam Google Ads leads generation adalah dengan membuat teks iklan yang menarik dan relevan bagi calon konsumen. Dengan begitu, tingkat CTR (Click Through Rate) bisa semakin tinggi dan kemungkinan konversi pun juga semakin besar.
Jika copy yang kita buat berhasil menarik calon customer untuk meng-klik Ads yang dipasang, maka mereka akan diarahkan ke landing page. Nah, agar terjadi conversion, landing page pun juga penting untuk dioptimasi.
Tidak hanya dari segi desain saja, tapi landing page juga harus dilengkapi dengan CTA yang efektif. Misalnya seperti memasukkan tombol “book now”, “register”, “sign up” dan lain sebagainya.
Dalam strategi Google Ads leads generation Anda, tidak ada salahnya juga untuk menggunakan ekstensi iklan untuk menampilkan informasi tambahan seputar bisnis.Selain ekstensi iklan, Anda juga bisa menggunakan Google Ads lead generation form untuk meningkatkan konversi Ads.
Umumnya ada beberapa jenis Ads extension yang sering digunakan, di antaranya seperti:
Dalam strategi Google Ads leads generation, melakukan A/B testing adalah hal yang penting. Tujuannya adalah untuk menentukan strategi iklan mana yang paling efektif dalam menghasilkan leads atau konversi. Untuk mengukurnya, Anda dapat melihat matriks Google Ads yang telah disediakan, mulai dari CPC (Cost per Click), conversion rate, CTR (Click Through Rate), dan CPL (Cost Per Lead).
Kenapa hal ini penting? Melakukan tracking konversi sangat penting untuk melihat secara jelas action apa saja yang diambil users setelah melihat Ads. Apakah mereka mengisi formulir kontak, menelepon, atau bahkan melakukan pembelian produk/service.
Dalam Google Ads leads generation strategy, memantau strategi kompetitor bisa membantu kita dalam menentukan bid/penawaran untuk biaya per klik. Dengan mengetahui berapa banyak yang mau mereka bayar untuk biaya per klik, Anda bisa menentukan penawaran yang optimal untuk mencapai tujuan marketing campaign bisnis Anda.
Untuk bisnis dengan target konsumen lokal, mengatur location targeting atau penargetan lokasi sangatlah penting. Tujuannya adalah untuk menghindari klik dari audiens di luar area tersebut yang bisa menyebabkan hasil campaign kurang optimal.
Terakhir, jangan lupa untuk menambahkan “Remarketing”. Remarketing adalah salah satu tool di Google Ads yang membantu kita menargetkan visitors/users yang sebelumnya sudah pernah mengunjungi website Anda. Tujuannya adalah untuk dengan cepat meningkatkan awareness dan meningkatkan tingkat ROI bisnis.
Nah, itulah ulasan seputar Google Ads lead generation strategy yang bisa Anda implementasikan ke bisnis Anda. Jangan lupa untuk selalu A/B testing dan melacak performa marketing campaign secara berkala agar leads yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas. Semoga bermanfaat!
Kesulitan mendapatkan leads berkualitas untuk bisnis B2B Anda? Pipeline punya solusinya! Sebagai ahli pemasaran digital B2B di Jakarta, kami fokus pada satu hal: membuat bisnis Anda ditemukan oleh calon klien yang tepat.
Dengan keahlian dalam SEO, SEM, dan analitik data, tim Pipeline siap meningkatkan visibilitas online Anda dan menghasilkan leads yang siap dikonversi. Kami tidak hanya bicara, tapi buktikan hasilnya. Klien kami melaporkan peningkatan signifikan dalam jumlah dan kualitas leads mereka.
Baca Juga: Lead Generation Case Study: How Fazpass Got 1,700% Leads Growth in 1 Month!
Jangan biarkan pesaing mendahului Anda. Hubungi Pipeline sekarang dan mulai raih lebih banyak leads berkualitas. Konsultasi gratis menanti Anda.
Saatnya bisnis B2B Anda menjadi pilihan utama di pasar!