Ada berbagai pendekatan marketing yang bisa dilakukan untuk menjual brand kita. Bagaimanapun juga, kita harus tahu dengan pasti strategi marketing apa yang sejalan dengan tujuan usaha kita. Saat ini ada yang namanya product marketing vs growth marketing. Apa perbedaan antara kedua strategi ini?Mari kenali terlebih dahulu definisi product marketing dan growth marketing sebelum cari tahu perbedaannya.
Strategi product marketing adalah mengkomunikasikan nilai produk pada konsumen yang tepat dan di saat yang tepat. Ini adalah tugas utama produk marketer. Mereka bertanggung jawab untuk memperkenalkan produk ke pasar dan tetap mempertahankan produk di sana agar tetap diminati pelanggan.
Bisa dikatakan, produk marketer adalah ahlinya menyampaikan pesan untuk memposisikan produk dan melakukan riset. Produk marketer harus paham hal positif dan negatif dari target pasar. Mereka juga harus tahu poin yang paling menjual dari produk yang ditawarkan dan menyampaikannya dengan baik pada para pelanggan.
Selain itu, produk marketer juga berperan sebagai jembatan antara produk yang dijual dan tim marketing.Tugas produk marketer berbeda dengan manajer produk yang termasuk dalam pembangunan produk dan mendesain arah produk tersebut. Meski banyak yang masih tertukar, tapi tugas produk marketer dan manajer produk jauh berbeda.
Contohnya, salah satu tugas produk marketer adalah menanyakan pada konsumen untuk evaluasi produk di masa depan. Misalnya bagaimana produk itu digunakan oleh konsumen dan apakah konsumen sudah benar-benar mengoptimalkan produk tersebut. Di sisi lain, manajer produk akan menanyakan konsumen apakah produk mereka mudah digunakan dan sudah memenuhi kebutuhan mereka.
Growth marketing adalah strategi yang aktivitasnya mencakup membuat dan mengatur kampanye yang dapat memimpin pasar. Kebanyakan growth marketer akan berhadapan dengan tugas untuk mengembangkan brand awareness. Tujuannya agar pemasaran perusahaan dapat berkembang menggunakan berbagai taktik. Tujuan paling utamanya adalah sales funnel atau marketing funnel.
Sales funnel adalah saat sebuah brand atau perusahaan sudah memiliki pelanggan tetap. Para pelanggan tetap inilah yang kemudian menjadi sales funnel. Mereka bisa mempromosikan produk berdasarkan pengalaman mereka dengan cara dari mulut ke mulut. Growth marketing fokus pada mendapatkan pelanggan baru, menjaga hubungan dengan konsumen, mempertahankan konsumen serta uji coba.
Growth marketer sering kali dianggap sebagai otaknya sebuah brand atau otak perusahaan. Sebabnya adalah growth marketer secara konstan harus memunculkan berbagai strategi baru untuk membangun dan mempertahankan pelanggan. Setelah itu, mereka akan menguji coba dan menganalisis strategi tersebut hingga perusahaan dapat berkembang.
Sederhananya, growth marketing adalah strategi pemasaran yang lebih fokus ke para pelanggan. Mereka akan mengevaluasi bagaimana konsumen menggunakan produk mereka. Apakah produk tersebut sudah memuaskan atau harus ada perbaikan. Mereka juga harus menemukan platform lbaru yang lebih potensial untuk memasarkan produk.
Dibandingkan product marketing, penerapan growth marketing memang lebih baru. Growth marketing banyak digunakan di perusahaan Business to Consumer (B2C) berskala besar, seperti Airbnb. Setelah itu, perusahaan Business to Business (B2B) mulai melihat kesuksesan growth marketing yang makin viral. Sehingga perusahaan B2B pun melihat adanya peluang untuk mengakuisisi konsumen dengan strategi ini.
Satu perbedaan yang paling besar antara kedua strategi ini adalah product marketing lebih fokus ke menciptakan nilai produk sebelum dijual. Tergantung dari model bisnisnya dan tipe produk apa yang mereka tawarkan. Dinamika ini bervariasi dari perusahaan yang satu ke perusahaan lainnya. Product marketing lebih sejalan dengan tim yang orientasinya pada akuisisi, seperti tim Sales dan Marketing. Sedangkan growth marketing lebih berjalan beriringan dengan tim desain dan produk manajemen.
Perbedaan selanjutnya adalah metodologi yang digunakan. Product marketing umumnya menggunakan cara berpikir “membuat cerita di awal”. Sedangkan growth marketing cenderung lebih fokus pada cara berpikir “pelanggan adalah yang utama”.
Selain itu, penggunaan kedua strategi ini juga berbeda di perusahaan B2B dan B2C. Perusahaan B2C biasanya menggunakan tim product marketing yang skalanya lebih kecil dan fokus pada menyampaikan pesan brand tersebut. Sementara growth marketing lebih sering dijadikan perpanjangan tangan dari tim produksi untuk mempromosikan produk dan pembangunan bisnis.
Product marketing pada umumnya dipimpin sekaligus dijalankan oleh satu anggota tim. Mereka lalu membuat laporan pada kepala product marketing atau manajer marketing. Sedangkan growth marketing biasanya dijalankan oleh satu tim. Ukuran tim growth marketing variatif, tapi biasanya mereka punya growth manager, growth engineer, data analyst, dan marketing designer.
Sehari-harinya, product marketer bertanggung jawab untuk rilis produk, menetapkan harga, posisi produk, riset kompetitif di pasar, dan mewawancarai konsumen. Strategi mereka biasanya dimulai dari konsumen. Mereka akan membuat naratif yang berkesan dan sejalan dengan pengalaman konsumen. Ada yang fokus ke digital marketing, dan ada yang cara lainnya.
Sedangkan growth marketing lebih fokus ke uji coba. Mereka juga berusaha untuk membentuk sales funnel. Untuk perusahaan yang ingin mengembangkan skalanya, maka biasanya mereka menggunakan marketing automation. Dengan begitu, promosi bisa dilakukan secara otomatis.
IKU product marketing tujuan utamanya adalah untuk memperoleh keuntungan lebih besar. Tugas ini mencakup:
Sedangkan IKU growth marketing dapat berubah dari proyek satu ke proyek lainnya. IKU sangat tergantung dari apa kampanye dan golnya. Perhitungan yang dilakukan growth marketing dapat mencakup berbagai hal di bawah ini:
Dari poin-poin di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa strategi pemasaran pada umunnya memiliki IKU yang berbeda. Growth marketing cenderung memiliki fokus yang lebih luas sibandingkan strategi pemasaran lainnya.Tujuannya adalah untuk mengembangkan perusahaan secara keseluruhan. Karena itu growth marketing dapat mencakup beberapa produk sekaligus.
Tapi, karena sama-sama memasarkan, product marketing dan growth marketing dapat bertemu. Keduanya juga sama-sama bertujuan meningkatkan produk. Di sisi inilah product marketing dan growth marketing dapat berjalan beriringan. Mereka dapat mendesain kampanye bersama dan membuat strategi baru dari pengalaman yang sudah lalu.
Jadi, antara product marketing vs growth marketing, strategi mana yang paling cocok untuk bisnis Anda? Supaya makin paham tentang growth marketing, Anda bisa membaca artikel lainnya tentang strategi pemasaran ini. Jadi Anda akan semakin paham mengenai growth marketing begitu menerapkannya pada bisnis.