Let's Connect
Home > Blog > Marketing > Wajib Tahu! Cara Mengaet Hati Pelanggan dengan Cold Calling

Wajib Tahu! Cara Mengaet Hati Pelanggan dengan Cold Calling

December 2, 2022  •    •  Rista Fathika Anggrela

Pada dasarnya, seorang marketer harus mengetahui istilah cold calling dalam mencari dan mendapatkan lebih banyak pelanggan. Penggunaan pemasaran ini bisa menjadi solusi untuk memperoleh banyak calon pelanggan baru yang sebelumnya dianggap tidak berminat dengan produk atau jasa yang dimiliki.

Namun, untuk bisa menggunakan metode ini, maka perlu mengetahui aturan tepat dalam melakukan strategi pemasaran ini. Lalu, bagaimana cara cepat untuk dapat melakukan penawaran pada calon pelanggan dengan cold calling? Berikut ulasannya:

Apa Itu Teknik Cold Calling?

Teknik penjualan dalam marketing pada dasarnya memang cukup banyak dan tentunya tidak semudah kelihatannya. Ada banyak hal harus mampu dilakukan oleh orang yang bekerja dalam dunia marketing. Memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang baik adalah satu keahlian yang tentu harus dimiliki.

Bahkan dalam keadaan dimana calon pelangan potensial menolak produk yang ditawarkan, seorang marketer tetap harus mampu mengkondisikan bahasa dengan baik. Hal inilah kemudian yang disebut sebagai cold calling adalah teknik penjualan dimana penjual mampu menarik minat pelanggan untuk menggunakan produk terkait melalui pendekatan panggilan telepon.

Dengan strategi pemasaran ini, maka nantinya pelanggan akan berbalik untuk menggunakan produk atau membeli produk. Tentunya, bahasa yang digunakan dalam strategi ini haruslah tepat supaya nantinya customer bisa berbalik tertarik dan bukan malah menolak untuk kesekian kali. Menilik dari sinilah kemudian strategi satu ini dianggap sebagai strategi pemasaran yang cukup menantang untuk dilakukan.

Hal ini karena pada dasarnya dalam strategi ini membuat seorang customer service harus benar-benar mampu menguasai kelebihan produk dan mampu menyampaikan hal-hal menarik dari produk. Melalui pemasaran yang tepat inilah kemudian ketertarikan customer bisa didapatkan.

Jenis pemasaran satu inipun sebenarnya merupakan metode lama yang dulunya selalu digunakan. Namun, seiring perkembangan teknologi memang penggunaan metode ini sudah cukup berkurang meskipun masih digunakan oleh perusahaan-perusahaan tertentu.

Biasanya metode cold calling masih menjadi metode andalan bagi perusahaan B2B serta perusahaan berbasis perbankan maupun asuransi. Hal ini dikarenakan tingkat hubungan baik antara perusahaan serta customer memang sangat dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan terkait.

Cara Efektif Melakukan Cold Calling

strategi Cold Calling

Seperti yang diketahui bahwasannya cold calling adalah salah satu teknik penjualan yang sudah cukup lama digunakan. Metode ini di lakukan penjual untuk menghubungi target pelanggan via telepon. Sehingga, mengandalkan kemampuan dari setiap marketer atau sales untuk dapat merebut hati dari calon pelanggan potensial dan memiliki minat pada produk yang ditawarkan.

Hal inilah kemudian yang membuat setiap marketer atau sales juga harus mengetahui cara paling efektif untuk dapat melakukan cold call. Lalu, bagaimana caranya? Berikut 5 cara cold calling efektif untuk bisnis yang bisa di coba.

1. Harus Melakukan Riset

Hal pertama yang tentu perlu dilakukan adalah melakukan riset yang tepat sebelum menghubungi target pelanggan. Sehingga, nantinya customer service sudah mengetahui karakter dari calon pelanggan dan apa-apa yang mereka sukai sehingga nantinya dapat menangani pelanggan dengan baik.

Apabila hal ini telah dilakukan, maka langkah berikutnya tentu adalah menguasai setiap materi yang akan disampaikan pada customer. Pastikan bahwa nantinya materi yang disampaikan bisa membuat calon pelanggan mau terus mendengarkan dan tertarik dengan produk yang ditawarkan.

2. Siapkan Kalimat Pembuka yang Menarik saat Melakukan Panggilan

Seperti yang diketahui bahwa kemampuan komunikasi yang baik memang sangat dibutuhkan dalam proses marketing. Pada kalimat pembuka saat panggilan dilakukan dengan customer gunakan kalimat yang menarik.

Bahasa yang sopan dan ramah tentu juga penting untuk dilakukan. Hal ini, supaya nantinya dapat membuat calon customer tidak langsung memutus sambungan dan pelanggan mau terus mendengarkan penjelasan produk. Selain itu, memberitahukan kelebihan produk adalah salah satu solusi yang bisa dilakukan.

3. Tulis Poin Penting yang Ingin Dijelaskan dengan Membuat Script

Hal lain yang dapat dilakukan tentu dengan membuat suatu script untuk membantu dalam proses cold call. Pada script ini, coba untuk fokus untuk menawarkan produk sehingga pembicaraan tidak akan melebar.

Memberitahukan kegunaan dari produk yang ditawarkan juga perlu dilakukan supaya nantinya customer mengetahui bahwa produk yang dibeli memang bisa digunakan. Hal ini menjadi poin penting yang perlu dijelaskan oleh customer tentunya.

4. Bicaralah dengan Percaya Diri dan Jangan Ragu

Poin berikutnya yang perlu dilakukan sales adalah mampu berbicara dengan percaya diri serta tidak ragu dalam menyampaikan detail produk. Rasa percaya dari customer service saat menyampaikan detail produk melalui cold call tentu akan membuat customer percaya.

Sebaliknya, apabila customer service menyampaikan dengan ragu, maka nantinya customer pun tidak akan tertarik membeli. Hal ini, tentu akan membuat customer menolak penawaran produk untuk kesekian kalinya.

5. Jangan Mudah Menyerah

Hal lain serta terakhir yang perlu dilakukan tentu adalah tidak mudah menyerah. Mencoba beberapa kali pada customer yang sama bisa dilakukan, supaya nantinya produk akhirnya dibeli.

Namun, tentunya berikan juga batas waktu untuk melakukan cold call supaya customer tidak jenuh. Pastikan juga bahwa bahasa yang digunakan adalah bahasa yang sopan.

Bagaimana Contoh dalam Melakukan Cold Calling?

Sebelumnya, Anda telah mengetahui cara dalam melakukan cold calling yang baik, maka mengetahui contoh cold calling tentu juga perlu dilakukan. Melalui contoh inilah nantinya sales bisa memperoleh customer.

Pada dasarnya, cold calling ini pun nantinya dapat dilakukan dengan mudah oleh customer service. Lalu, bagaimana contohnya? Mari simak ulasan berikut, supaya bisa mengetahui cold calling untuk menarik pelanggan:

1. Salam Pembuka

Contoh pertama yang bisa digunakan tentunya adalah melakukan salam pembuka saat sambungan telepon berlangsung. Tentunya gunakan bahasa yang sopan dan sesuaikan dengan waktu saat pelanggan dihubungi.

Cukup gunakan kalimat yang sederhana untuk salam pembukaan pada cold calling yang nantinya akan dilakukan. Supaya bisa mengetahui bagaimana contohnya, maka mari simak 2 contoh salam pembuka berikut:

  • Halo, selamat pagi bu/pak …….. saya …….dari perusahaan A, apa kabar ibu?
  • Selamat siang Ibu/Bapak, maaf apabila telah mengganggu waktu bersantai ibu/bapak, saya dari perusahaan B bermaksud untuk menawarkan produk C kepada ibu/bapak…

2. Menyampaikan Detail Produk

Apabila nantinya salam pembuka telah dilakukan, maka hal berikutnya yang perlu dilakukan adalah mulai menyampaikan detail dari produk. Penyampaian produk ini tentunya harus dilakukan dengan bahasa yang tetap baik. Lalu, bagaimana contohnya? Berikut dua diantaranya:

  • Nah, kami dari perusahaan A ingin menawarkan produk AB kepada ibu/bapak. Melalui produk ini nantinya ibu/bapak akan mendapatkan berbagai manfaat diantaranya… .
  • Kami selaku perusahaan BV yang bergerak dalam bidang… .. Bermaksud untuk menawarkan produk… . Melalui penggunaan produk ini nantinya Anda akan memperoleh… .

3. Penutup

Apabila proses penawaran telah selesai dilakukan, maka kalimat penutup juga menjadi hal yang tidak boleh terlewat. Lalu, bagaimana contoh kalimat yang bisa digunakan? Berikan 2 contohnya:

  • Berikut tadi penawaran yang kami sampaikan, terima kasih atas waktunya ibu/bapak…
  • Terima kasih ibu/bapak atas waktunya

Menilik dari berbagai penjelasan singkat diatas tentunya dapat diketahui bahwa metode ini memang memiliki banyak hal yang perlu diperhatikan. Apabila Anda membutuhkan jasa terbaik untuk dapat membantu Anda dalam melakukan strategi cold calling, maka bisa segera hubungi Pipeline untuk berkonsultasi terkait strategi marketing Anda.

In God, We Trust.
In Data, We Plan.

We use our data-driven approach to analyze and predict your user’s needs, wants and future behavior. This insight helps us plan and execute personalized marketing strategies for the highest possible ROI for your business.
Free Consultation
Pipeline Buzz
Centennial Tower 29th Fl. Unit D-F,
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 24-25, Jakarta 12930
Pipeline adalah agensi pemasaran pertumbuhan untuk startup yang memprioritaskan data, teknologi, dan pengukuran dalam setiap aktivitas pemasaran, sehingga perusahaan dapat melakukan perbaikan yang berkelanjutan yang mengarah pada pertumbuhan bisnis yang signifikan.
Copyright © Pipeline 2024. All Rights Reserved.
crossmenuchevron-down