Tiap perusahaan dapat menerapkan strategi pemasaran yang berbeda-beda. Tim marketing perusahaan akan menyesuaikan dengan kebutuhan dan gol perusahaan. Selain itu, strategi marketing juga disesuaikan dengan produk maupun jasa yang ditawarkan, serta siapa target pasarnya. Dua di antara strategi yang ada adalah growth marketing dan digital marketing. Apa yang membedakan growth marketing vs digital marketing? Sebelum itu, simak definisi keduanya terlebih dahulu di sini.
Dibandingkan dengan strategi digital marketing, ternyata growth marketing adalah strategi yang lebih baru kemunculannya. Karena itu, belakangan ini growth marketing lebih mendapat perhatian. Apalagi kalau kita menggunakan istilah kerennya, yaitu growth hacking. Kedengarannya lebih misterius, kan? Tapi sebenarnya arti keduanya sama.
Growth marketing adalah strategi pemasaran yang lebih menekankan pada menentukan tujuan akhir, analisis data, riset, uji coba dan eksperimen. Strategi ini lebih fokus pada data yang ada di pasar untuk mengetahui apa yang dibutuhkan konsumen. Data dan aspirasi konsumen dikumpulkan sebanyak-banyaknya. Kreativitas yang biasanya menjadi faktor penting dari seorang marketer tidak terlalu ditekankan di strategi ini.
Growth marketing juga sering kali menggunakan berbagai teknik digital marketing. Tapi gol utamanya adalah untuk mengukur pertumbuhan perusahaan. Bisa dibilang growth marketing adalah sebuah cara pemasaran, alih-alih sederet taktik. Ini adalah pendekatan strategis sebuah perusahaan yang didesain untuk mengembangkan perusahaan. Growth marketing didesain secara spesifik, terukur, dan ada jangka waktunya.
Gol perkembangan yang ingin dicapai perusahaan beragam, di antaranya:
Di sisi lain, digital marketing adalah taktik pemasaran yang diaplikasikan secara digital. Yang termasuk kedalam kegiatan digital marketing mulai dari SEO, email marketing, pengiklanan digital, dan masih banyak lagi. Dalam digital marketing lebih terkesan tidak ada aturan yang benar-benar berlaku. Tak ada metodologi atau guide pakem yang harus dijalani secara sistematis oleh digital marketer.
Dengan kata lain, digital marketing adalah payung besar di mana di bawahnya berkumpul berbagai aktivitas pemasaran yang dilakukan via online atau lewat platform digital. Di dalamnya juga termasuk pemasaran lewat media sosial dan iklan berbayar di berbagai situs maupun media sosial.
Persamaan antara growth marketing dengan digital marketing terletak di peralatan yang digunakan, sumber dan pendekatannya. Kedua strategi pemasaran ini sama-sama menggunakan aktivitas pemasaran via online. Digital marketing jelas menggunakan berbagai platform digital. Sedangkan growth marketing di masa serba digital seperti sekarang sudah pasti salah satunya menggunakan platform digital.
Kedua strategi ini juga dapat menggunakan peralatan yang sama untuk mencapai tujuannya. Sebagai contoh, baik growth marketing dan digital marketing yang memanfaatkan media sosial untuk menjalin hubungan dengan pelanggan. Atau kedua strategi ini juga dapat menggunakan pemasaran dengan konten SEO untuk meningkatkan traffic ke situs perusahaan. Selain kedua contoh tersebut, tentu masih banyak lagi contoh lainnya.
Meski ada banyak kesamaan, tetap saja growth marketing dan digital marketing memiliki perbedaan mendasar. Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara kedua strategi pemasaran ini:
Digital marketing fokusnya ke beberapa gol sekaligus. Karena itu mereka menggunakan berbagai peralatan, kanal, sumber dan metode yang berkaitan dengan digital. Golnya variatif, mulai dari brand awareness, promosi produk, mempertahankan pelanggan, mendapatkan pelanggan baru, dan masih banyak lagi.
Sedangkan growth marketing fungsinya seperti guide atau pakem yang menentukan ke mana kita harus fokus, lengkap dengan strategi untuk mendapatkan golnya. Growth marketing tidak fokus ke metode yang spesifik, tapi tujuannya adalah untuk pertumbuhan. Untuk meraih ini, growth marketing sangat bergantung pada eksperimen, uji coba dan riset secara berkala.
Digital marketing umumnya lebih fokus untuk menarik konsumen baru, dan sebisa mungkin menjadikan mereka pelanggan yang loyal. Sedangkan growth marketing tak berhenti di sana saja. Melainkan juga berusaha menjadikan konsumen sebagai marketing funnel. Yaitu secara tidak langsung konsumen memasarkan produk, misalnya dari mulut ke mulut.
Sesuai nama dan pemahamannya, digital marketing sudah pasti menggunakan platform digital sebanyak-banyaknya. Mulai dari situs resmi perusahaan, iklan online, dan media sosial. Sedangkan growth marketing juga tak lepas dari platform digital. Tapi growth marketing bisa menambahkan platform lainnya. Misalnya langsung menghubungi pelanggan via telepon.
Seperti sudah disinggung sebelumnya, digital marketing bersifat lebih bebas. Tidak ada aturan yang mengikat untuk menjalankannya. Tidak perlu mengikuti langkah pertama, kedua, ketiga dan selanjutnya. Ini jelas sangat berbeda dengan growth marketing yang sejak awal sudah sangat terukur. Golnya jelas, langkah-langkahnya pun jelas yang disusun berdasarkan data yang didapat dari pasar.
Setelah kita tahu apa itu growth marketing dan digital marketing, lalu strategi manakah yang bisa menghasilkan ROI lebih besar? ROI adalah kependekan dari Return of Investment, artinya adalah persen profit yang didapat dari total jumlah aset investasi.
Sebenarnya, berapa besar persen ROI yang didapat sangat bergantung dari bagaimana performa tiap perusahaan dan bagaimana perusahaan mengoptimalkan strategi marketing mereka. Tapi banyak yang berpendapat bahwa growth marketing yang dijalankan dengan tepat mampu menghasilkan ROI yang lebih besar dibandingkan digital marketing. Kenapa begitu?
Dengan berbagai taktik yang ada di digital marketing, perusahaan memang bisa mendapatkan ROI yang tinggi. Tapi hasilnya bakal lebih baik lagi kalau berbagai taktik digital tersebut dipadukan dengan cara berpikir growth marketing. Pendekatannya lebih tepat sasaran dan memungkinkan konsumen menjadi pelanggan loyal. Bahkan growth marketing dapat menjadikan pelanggan menjadi marketing funnel. Simpelnya, dalam growth marketing, perusahaan tahu apa yang mereka mau.
Dengan menggunakan strategi growth marketing, perusahaan “dipaksa” untuk membuat gol yang jelas dan spesifik, jadi perkembangannya dapat diukur secara konstan. Misalnya ada satu strategi yang kurang berhasil, maka akan dicarikan solusi lain yang lebih mengena dan tepat sasaran. Growth marketing dapat menggunakan berbagai macam cara untuk mencapai tujuannya.
Setelah tahu definisi, persamaan dan perbedaan antara growth marketing vs digital marketing, strategi mana yang lebih cocok untuk perusahaan Anda? Kalau masih butuh info lebih jauh tentang growth marketing, manfaatnya, tanggung jawab growth marketer dan lain sebagainya, Anda bisa baca artikel lainnya mengenai growth marketing di Pipeline Blog.
