Mengembangkan bisnis bukanlah hal yang simpel. Diperlukan strategi yang matang dan diterapkan dengan tepat agar bisnis Anda bisa berkembang. Strategi ini dinamakan growth strategy. Sebelum mengetahui apa saja jenis growth strategy yang cocok dengan bisnis Anda, simak dulu penjelasan lebih lanjut mengenai apa itu growth strategy.
Growth strategy atau strategi pertumbuhan adalah rencana untuk meningkatkan ukuran dan nilai sebuah bisnis. Growth strategy untuk bisnis penting karena digunakan dalam proses peningkatan kinerja keuangan perusahaan, seperti pendapatan atau laba. Dengan menggunakan strategi pertumbuhan, sebuah perusahaan dapat memperluas usahanya melalui inovasi produk, ekspansi pasar, peluncuran lini produk baru, dan lain-lain.
Dalam strategi ini, bisnis bertujuan untuk menang dalam kompetisi yang berlangsung di pasar, lengkap dengan berbagai cara yang dianggap paling efisien untuk mencapai tujuan tersebut. Cara-cara ini akan diterapkan di berbagai area pemasaran. Dapat juga diterapkan pada departemen lainnya, misalnya penjualan dan pengembangan produk.
Ada beberapa versi dari strategi pertumbuhan. Tapi yang paling sering digunakan adalah keempat jenis growth strategy di bawah ini. Apa saja jenis jenis growth strategy yang dimaksud? Berikut ini penjelasan lengkapnya:
Jenis yang pertama ini dianggap sebagai strategi dengan risiko rendah. Sebuah perusahaan menggunakan strategi market penetration atau penetrasi pasar untuk mengembangkan volume bisnisnya dengan produk yang mereka miliki saat ini dan sudah dipasarkan. Jadi tujuannya adalah untuk meningkatkan total penjualan produk tersebut. Penetrasi pasar sering tertukar dengan pengembangan pasar.
Pada dasarnya, penetrasi pasar fokus pada loyalitas brand dan mempertahankan konsumen. Caranya adalah menggunakan material pemasaran agar dapat terhubung dengan konsumen. Produk maupun jasa yang digunakan adalah yang sudah beredar di pasar. Misalnya dengan cara memberlakukan harga diskon atau pembelian bundle. Dengan begitu, konsumen jadi lebih tertarik membeli produk Anda daripada produk kompetitor atau pesaing.
Cara lainnya adalah menyediakan kemasan yang lebih berkualitas. Bisa juga menyediakan konten kreatif berkualitas tinggi untuk makin meningkatkan brand awareness. Penawaran produk dan servis baru ke pelanggan setia juga termasuk di dalamnya.
Berbeda dengan penetrasi pasar, market development atau pengembangan pasar adalah strategi yang dianggap berisiko tinggi. Tentunya, kalau dijalankan dengan tepat, maka hasil yang didapat pun sangat signifikan. Yang perlu diperhatikan adalah pastikan menerapkan strategi pengembangan pasar hanya jika bisnis Anda sudah memiliki modal dan sumber yang penuh.
Pengembangan pasar adalah berekspansi dan menargetkan ulang konsumen bisnis Anda. Ini termasuk menawarkan produk yang sudah beredar ke calon konsumen yang sama sekali baru atau ke pasar yang baru. Bisa juga melakukan perubahan pada produk yang sudah ada untuk fokus ke calon konsumen baru.
Untuk membuat strategu pengembangan pasar, Anda harus melakukan riset pasar secara teliti dan menyeluruh untuk mengetahui segmen pasar. Anda bisa membagi calon konsumen menurut lokasi, usia, pendapatan atau industri. Setelah mendapat target yang ideal, bisnis harus membuat strategi marketing dan branding yang tepat untuk menarik konsumen baru.
Cobalah untuk menarik konsumen baru dengan cara menciptakan fitur dan keuntungan baru dari produk yang sudah beredar. Pada kondisi ini, akan lebih baik kalau pengembangan pasar dilakukan dengan kerja sama antara tim pengembangan produk dan pemasaran. Pada dasarnya, tiap produk harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan pasar, tapi tetap sesuai dengan brand.
Product Development atau pengembangan produk adalah pendekatan strategis untuk mengembangkan bisnis yang terfokus pada menciptakan dan mempromosikan produk baru. Jadi strategi ini bukan tentang pengembangan basis konsumen. Melainkan meningkatkan jenis produk untuk menarik lebih banyak konsumen yang ada di segmen pasar perusahaan Anda.
Contoh simpelnya adalah sebuah gerai es krim yang awalnya hanya fokus menjual es krim. Lalu gerai tersebut ingin mengembangkan produknya. Mereka pun menerapkan strategi dengan menawarkan menu baru, misalnya waffle. Tindakan ini diharapkan dapat mengembangkan tingkat penjualan dari konsumen yang sudah ada.
Tapi tentunya untuk membuat menu atau produk baru dibutuhkan riset yang optimal. Caranya bisa dengan survei ke para konsumen dan menganalisis layanan yang ditawarkan oleh kompetitor. Agar sukses, perlu kerja sama antar tim pengembangan produk dan pemasaran.
Jenis strategi pertumbuhan yang terakhir ini sekaligus menjadi yang paling berisiko. Strategi ini termasuk memperkenalkan produk baru ke pasar yang sama sekali baru, di mana pengalaman bisnis Anda masih sangat minim di sana. Contohnya adalah menawarkan produk ke area yang secara geografis sama sekali baru dan memperkenalkan benefit produk Anda ke populasi lokal.
Tanpa ada dukungan dari ahli pengembangan pemasaran, strategi diversifikasi berpeluang gagal. Tapi, jika bisa menjalankan strategi ini dengan baik dan sukses, hasilnya akan sangat signifikan untuk kemajuan bisnis. Mengimplementasikan strategi diversifikasi ini dapat membuat perusahaan mengalami penurunan finansial yang ekstrem. Strategi ini hanya disarankan bagi bisnis yang sudah memiliki biaya dan modal cukup.
Ada 4 jenis strategi diversifikasi, yaitu:
Strategi ini melibatkan pengembangan produk baru yang tujuannya adalah menjualnya ke pelanggan yang sudah ada. Sering kali produk baru ini tidak terkait dengan produk bisnis Anda yang sudah ada saat ini, baik secara teknologi maupun promosinya. Tapi tentu harus mampu menarik konsumen dan dibutuhkan oleh konsumen.
Contohnya adalah perusahaan yang awalnya hanya memproduksi buku tulis dan buku gambar, lalu ingin mengembangkan produk lainnya yaitu bolpoin dan pensil. Kegunaan produk baru ini berbeda dari produk yang sudah ada, tapi masih berhubungan. Jadi ada kemungkinan besar, konsumin akan tertarik untuk membeli produk barunya.
Sebuah perusahaan memasuki sektor yang dikelola pemasok atau pelanggannya. Misalnya perusahaan yang berhubungan dengan rekonstruksi rumah dan perkantoran. Perusahaan lalu memasuki sektor yang berhubungan, yaitu mulai menjual cat tembok dan material bangunan lainnya agar dapat ditawarkan dalam bisnis.
Diversifikasi konsentris adalah pengembangan lini produk atau layanan baru dengan teknik dan promosi yang sama dengan rangkaian produk yang sudah beredar di pasar. Biasanya strategi diversifikasi yang satu ini digunakan oleh produsen yang berskala kecil, utamanya consumer goods.
Misalnya perusahaan atau toko roti yang awalnya hanya menjual roti saja dengan masa pakai yang pendek. Lalu toko roti ini mulai mengembangkan usaha dengan cara memproduksi kue kering atau bahan-bahan untuk membuat adonan roti dan kue.
Terakhir adalah diversifikasi yang menyediakan produk atau jasa baru yang tak ada hubungannya dengan teknologi dan promosi produk hingga peralatan yang digunakan produk yang sudah ada saat ini. Tetapi tentunya harus yang berpeluang bisa memikat pelanggan baru.
Tujuan utama dari diversifikasi konglomerat adalah untuk mendapat pengembalian investasi yang tinggi di industri yang sama sekali baru. Sesuai namanya, jenis growth strategy ini sering digunakan oleh perusahaan besar atau konglomerat.
Itulah 4 jenis strategi pertumbuhan yang bisa Anda pilih untuk membantu perkembangan dan marketing bisnis Anda. Dengan memilih strategi yang sesuai, maka bisnis Anda bisa berkembang dengan baik dalam persaingan dengan kompetitor. Apakah Anda merasa bingung mencari growth strategy yang tepat untuk bisnis Anda?
Jangan khawatir! Biarkan Pipeline Marketing Teknologi menjadi mitra Anda dalam merencanakan dan mewujudkan pertumbuhan yang signifikan. Kami adalah agensi growth marketing yang siap membantu Anda menemukan solusi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Dengan berbagai layanan dan keahlian kami, percayakanlah perjalanan pertumbuhan bisnis Anda kepada kami. Jadilah bagian dari kesuksesan yang kami bantu ciptakan!
Masih bingung untuk memulai? Coba konsultasi bersama kami sekarang, GRATIS!