Data marketing sangat penting untuk menetukan strategi marketing yang tepat agar lebih efektif dan efisien. Pentingnya data sebenarnya sudah disadari oleh marketer sejak puluhan tahun yang lalu. Karena dari data, perusahaan mendapat informasi lengkap mengenai konsumen mereka. Dengan data, tiap perusahaan dapat mengembangkan pendekatan penjualan yang lebih personal karena telah mengenal profil pelanggan.
Meski memiliki fungsi yang sangat penting, tapi tentunya tak semua orang memahami apa itu database marketing. Di bawah ini ada penjelasan lengkapnya, beserta jenis dan manfaat database pemasaran atau marketing. Yuk, simak biar lebih paham!
Jadi apa itu database marketing atau pemasaran databse? Ini adalah bentuk pemasaran basis data pelanggan potensial sebagai basisnya untuk mempromosikan produk maupun layanan yang ditawarkan. Data pelanggan yang potensial termasuk nama, kontak, riwayat pembelian, kecenderungan produk yang dibeli, demografi, dan lain sebagainya.
Database marketing tak hanya membangun database konsumen saja, tetapi melalui data ini perusahaan dapat menawarkan produk yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan konsumen. Tiap konsumen punya perilaku dan kebiasaan yang berbeda-beda. Dengan data yang dikumpulkan, perusahaan dapat memberi solusi yang tepat.
Dari pengumpulan data pelanggan tersebut, perusahaan dapat menargetkan pelanggan yang ideal sehingga dapat tercipta interaksi antara brand melalui customer service dengan pelanggan atau calon. Interaksi tersebut dapat berakhir pada penjualan yang tentu saja menguntungkan perusahaan. Tapi mungkin saja tak terjadi penjualan. Setidaknya, dengan interaksi yang baik akan meninggalkan kesan pada calon konsumen tersebut. Terutama saat perusahaan memahami mereka. Ini tidak menutup kemungkinan di kali berikutnya, konsumen tersebut akan membeli produk brand tersebut.
Ada dua jenis data marketing, yaitu Customer Database Marketing dan Business Database Marketing. Berikut ini penjelasan keduanya:
Jenis yang pertama ini lebih sering dan lebih tepat digunakan oleh mode bisnis B2C, Business to Consumer. Ini merupakan bisnis yang dilakukan secara langsung dari bisnis ke konsumen. Cara mengumpulkan datanya adalah perusahaan mengumpulkan riwayat pembelian yang didapat dari registrasi akun, kode diskon, voucher dan strategi promosi yang lain.
Data ini kemudian akan diolah oleh tim marketing atau tim sales untuk membuat strategi pemasaran yang lebih personal. Maksudnya, promosi dilakukan sesuai minat dan segmentasi konsumen. Bentuk penawarannya sangat beragam, bisa melalui email marketing, media sosial, dan lain sebagainya.
Jenis pengumpulan data yang kedua ini dilakukan untuk B2B atau Business to Business, jadi saat perusahaan berbisnis dengan perusahaan lainnya. Data yang didapat merupakan kumpulan dari registrasi suatu event, laporan industri, demo perusahaan, dan lain sebagainya.
Jika dibandingkan dengan data konsumen, data perusahaan untuk B2B memang skalanya cenderung lebih kecil. Tapi dari segi nilai tentunya lebih tinggi. Data yang didapat untuk B2B dapat menentukan perusahaan mana yang lebih cocok untuk diajak berbisnis. Dengan begitu, dapat tercipta kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua pihak.
Sudah banyak marketer yang memahami penggunaan data marketing strategy untuk lebih memahami konsumen dan menentukan langkah pemasaran ke depan. Gol perusahaan juga dapat dicapai dengan lebih mudah dan cepat jika database marketing diterapkan dengan baik.
Apa saja manfaat yang akan didapat perusahaan dari database marketing? Ini dia lima di antaranya:
Dengan mengetahui data konsumen, perusahaan dapat berkomunikasi dengan jauh lebih mudah. Perusahaan tahu siapa yang sedang diajak bicara, berapa usia mereka, misalnya. Jadi penggunaan bahasa pun dapat disesuaikan. Dengan begitu, konsumen akan merasa terjadi hubungan yang lebih personal. Konsumen jadi merasa lebih bebas untuk mengajukan pertanyaan, memberi saran, bahkan kritik membangun.
Selanjutnya, perusahaan akan lebih mudah untuk menjalin komunikasi kembali dengan konsumen. Misalnya untuk mengirimkan pengumuman promosi dan event spesial, penawaran produk baru, dan masih banyak lagi.
Saat perusahaan memiliki data konsumen, mereka jadi tahu betul siapa yang membeli produknya. Dengan begitu, ke depannya jika ingin meningkatkan jumlah penjualan, perusahaan tahu betul siapa target konsumen mereka.
Mengetahui segmentasi konsumen memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan strategi pemasaran yang tepat dan efektif. Perusahaan dapat juga mengidentifikasi konsumen berdasarkan seberapa seringnya mereka melakukan pembelian. Mana pelanggan yang setia, mana yang baru pertama kali beli dan mana yang hanya membeli sesekali.
Lewat data yang dikumpulkan, perusahaan jadi lebih tahu apa yang dibutuhkan konsumen. Jadi produk yang dilepas ke pasar pun sifatnya lebih objektif, produk yang memang dinantikan konsumen. Sedangkan produk yang sifatnya subjektif bisa saja sukses, tapi belum tentu jika ternyata pasar tidak membutuhkannya.
Selain itu, data juga memberi informasi tentang perilaku konsumen. Mengetahui informasi perilaku konsumen manfaatnya sangat banyak bagi perusahaan. Salah satunya adalah untuk menentukan strategi promosi yang efektif dan tepat sasaran.
Misalnya konsumen produk Z lebih sering menonton TV daripada menggunakan media sosial. Jadi strategi promosi yang tepat tentunya memasang iklan di TV. Sedangkan produk X konsumennya lebih banyak menggunakan media sosial, jadi strategi promosinya lebih cocok menggunakan iklan berbayar di media sosial atau membuat konten berkualitas khusus di media sosial.
Brand yang memahami konsumen dan mampu menciptakan interaksi dengan konsumen tentunya lebih menarik dibandingkan brand yang sama sekali tak memiliki keterikatan dengan konsumen. Kalau ada dua brand yang kualitasnya hampir sama, tentu konsumen akan lebih banyak yang memilih kembali menggunakan brand dengan interaksi dan layanan konsumen yang baik.
Jadi database marketing mampu meningkatkan loyalitas konsumen karena kemungkinan terjadinya pembelian yang berulang lebih besar. Perusahaan pun jadi lebih mudah untuk menawarkan produk lainnya atau menawarkan produk baru dan promo tertentu. Jika konsumen sudah mengenal brand, tentu akan lebih mudah bagi mereka untuk memutuskan membeli.
Data marketing membuat perusahaan lebih mengerti dan memahami konsumennya. Tentu saja otomatis mampu memberikan layanan konsumen yang lebih baik. Perusahaan tahu betul apa masalah yang dihadapi konsumen dari data yang terkumpul, jadi tim CS mampu memberikan solusi dengan cepat dan tepat.
Konsumen pun akan merasa terbantu dan tidak sia-sia saat berinteraksi dengan perusahaan. Layanan konsumen pun meningkat dengan data konsumen yang dimiliki perusahaan. Peningkatan layanan konsumen dapat berpengaruh pada kepuasan pelanggan. Dari sini bisa tercapai consumer retention, di mana konsumen kemudian kembali membeli produk tersebut dan akhirnya menjadi pelanggan setia.
Sudah paham kan mengenai pengertian, jenis dan manfaat dari database marketing? Jangan berhenti di sini. Kamu masih bisa belajar seputar marketing seperti growth marketing, marketing technology, dan masih banyak lagi di blog Pipeline!